Senin, 28 September 2015

cerpen ( PERSAHABATAN MELEBIHI CINTA )



PERSAHABATAN MELEBIHI CINTA

Di cuaca yang panas ini, memang enak meminum minuman yang segar. Itu yang biasa di lakukan Diana setiap hari. Diana adalah seorang gadis yang berumur 16 tahun. Dia baru duduk di kelas dua SMA.
Dia adalah anak yang ceria, ramah, dan suka menolong orang lain. Diana tinggal bersama Ayah dan Ibu nya di rumah yang sangat besar, tentu saja di lengkapi fasilitas yang lumayan mewah, walaupun begitu dia tetap rendah hati, dan dengan sikapnya itu, benyak membuat orang yang mau berteman dengannya. Dan Diana pun tidak pernah membeda-beda kan teman. Dia berteman dengan siapa saja. Diana selalu bilang yang “ mau berteman dengan ku, aku pasti menerima dia dengan senang hati, tetapi kalau kalian tidak suka dengan ku, kalian boleh menjauh dari ku “.
Suatu ketika, Diana yang sedang melamun di depan rumahnya, tiba-tiba saja ada orang yang menjahilinya dengan cara melemparkan batu kecil, walaupun tidak terasa sakit, tetapi Diana merasa terkejut.
Dan Diana pun mencari-cari sok-sok orang yang melempari dia dengan batu, tetapi Diana tidak menemukan sok-sok orang tersebut.
Diana pun terhanyut dalam lamunannya. Ntah apa yang ada dalam pikirannya, ia memandangi langit yang penuh dengan benda-benda yang berwarna putih, yang menyerupai bulu domba. Diana seakan-akan bias meraih benda tersebut, dan ingin memeluknya dengan damai.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengejutkannya, tersentak lamunanya terhenti. Diana memandanginya dengan muka yang heran. Karena Diana tidak kenal sama sekali dengan pria tersebut. Dan Diana pun segera berdiri dari tempat duduknya. Dan bertanya kepada orang tersebut “ saipa kamu ?, tiba-tiba datang dan mengejutkan ku “. Dan pria tersebut terdiam tanpa menjawab sepatah kata pun. Diana sama sekali tak mengenali pria tersebut. Tiba-tiba saja pria tersebut mengulurkan tangan nya dan berkata : “ kenal kan aku Doni, aku baru saja pindah di daerah ini satu hari yang lalu”. Diana menjabat tangannya sambil tersenyum dan berkata : “ aku Diana “.
“ Meraka saling bertatapan dan tersenyum manis”.
“ kamu tinggal dimana ? Diana bertanya “.
“ aku tinggal disebelah rumah mu, aku pindahan dari Dumai. Dan aku pindah kesini karena orang tua ku mendapatkan tugas dari kantornya”.
Oh, ya dari tadi aku perhatikan kamu sedang mealmun ya. . . emang nya sedang melamunin apa ? “ Doni bertanya “.
Gak, aku gak sedang melamun apa-apa kok “ ujar Diana “.
Lalu Doni tanpa memikirkan panjang lebar lagi ia mengajak Diana untuk mengelilingi daerah tempat tinggalnya. Doni dan Diana pun segera pergi.
            Selama diperjalanan mereka berdua asyik bercanda, ketawa-ketawa dan merasa kan kenyamanan satu sama lainnya. Dan selama di perjalan itu  Diana pun menceritakan pengalaman nya.
            Diana menceritakan semua pengalamannya selama ia tinggal di daerah tersebut yang isinya adalah orang-orang yang kehidupannya serba kecukupan. Di daerah ini Diana merasa kesepian karena orang-orang disekelilingnya selalu sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.
            Tidak terasa matahari pun mulai menghilang menuju ke arah barat, terlihat langit mulai berwarna kuning pekat bahwa itu sudah menandakan hari sudah mulai gelap. Diana pun segera mengajak Doni untuk pulang kerumah mereka masing-masing. Sesampai di depan rumah Diana , Diana pun melambaikan tangannya kearah Doni, dan segera masuk kedalam rumahnya.
            Doni pun segera pulang kerumah nya tetapi ia sambil memandangi rumah Diana, yang kelihatanny sepi seperti tidak ada satu pun orang di rumah itu.
            Sesampai didalam rumah Diana lansung masuk kekamar dan duduk bersandar diatas temapt tidur sambil kesal karena ia terlupa menanyakan nomo handphone Doni, karena ia terlanjur terburu-buru mengajak Doni pulang karena hari sudah mulai gelap.
            Tanpa disadari malam pun sudah datang menghampirinya. Dan Diana pun mulai melamun di jendela kamarnya sambil memandangi langit yang penuh dengan bintang.
            Bintang – bintang  itu tersusun dengan indah, yang melukiskan wajah seorang pria yang baru saja ia kenal tadi siang. Senyuman pria tersebut terbayang oleh nya sedang menari-nari diantara bintang – bintang yang berkelip – kelip di angkasa.
            Tanpa disadari hari sudah menunjukkan pukul 10 malam, dimana waktu tersebut adalah waktunya Diana untuk istirahat, supaya semangat untuk melanjutkan aktifitas pada esok hari nya. Dan Diana pun lansung terbaring di atas temapat tidur nya dan menarik selimut hangat nya supaya terlelap dengan nyaman dan penuh dengan kedamaian.
            Tak sadar matahari mulai menampakan cahaya dari sebelah timur menandakan bahwa hari sudah pagi, dimana waktunya Diana bersiap-siap untuk berangkat kesekolah untuk menuntut ilmu. Dan Diana pun segera bersiap-siap, sebelum berangkat kesekolah Diana selalu menyempatkan diri untuk serapan pagi yang sudah disiap kan oleh ibunya sebelum ibunya berangkat kekantor bersama ayahnya. Setelah selesai serapan Diana pun begegas untuk berangkat kesekolah dengan di antar kan oleh supir pribadi keluarganya.
            Sesampai disekolah, seperti biasa Diana selalu menyapa teman – teman dengah senyuman manis dan keramahan nya itu.  Dan Diana pun begegas untuk masuk kelas. Tak lama Diana sampai di dalam kelas bel masuk pun berbunyi. Dan seluruh siswa dan siswi pun segera masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran yang sesuai dengan jadwal yang sudah diatur oleh pihak sekolah. Tak lama menunggu, guru-guru pun pun masuk kekelas untuk mengajarkan materi pelajaran.
            Tanpa sengaja Diana memandang kearah pintu masuk kelas, ia melihat wali kelasnya masuk dengan membawa seorang siswa baru. Ternya Siswa baru yang dibawa wali kelas nya itu adalah seorang pria tampan yang baru di kenal nya semalam siang dan tinggal bertetangga dengan dirinya.
            Dan Diana pun tidak menyangka bahwa dirinya satu sekolahan dengan pria yang bernama Doni, bahkan satu kelas dengannya. Betapa ia merasa senang bisa satu sekolah dan satu kelas dengan Doni.
            Pada saat itu juga mereka berteman dekat. Dari kedekatan mereka itu ternyata Doni menyimpan perasaan special terhadap Diana.
            Perasaan suka Doni terhadap Diana yang semakin hari semakin besar, sehingga membuat doni membulatkan tekad untuk menyatakan rasa suka nya pada Diana.
            Namun alangkah kurang beruntungnya Doni, karena rasa suka nya tidak terbalas oleh Diana.
            Tetapi Diana memiliki alasan yang terselubung di balik itu semua.
“ Diana berfikir bahwa teman dekat itu lebih penting dari pada memiliki hubungan special, karena ia tidak ingin merusak segalanya dan berakhir dengan permusuhan”.
             Doni pun menghargai keputusan Diana, Doni sadar bahwa cinta itu tak harus memiliki. Dan mulai saat itu Diana dan Doni menjadi sahabat, bahkan Diana dan Doni seperti saudara kandung yang tidak akan terpisahkan.
           
                                                                                                                                  Karya ,

                                                                                                                              Rika Yuliati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar